"Mungkin, bisa lebih pada kondisi psikologis atau penyebab lainnya yang belum kami teliti," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Sugihardjo, di kantor Kemenhub, Minggu (9/6).
Dalam ketentuan tersebut, rata-rata TBA dipangkas sebesar 12 hingga 16 persen. Hal itu dilakukan demi menyelesaikan polemik mahalnya harga tiket pesawat sejak akhir tahun lalu.
"Lebaran tahun ini (harga tiket pesawat) seharusnya lebih murah karena TBA sudah turun sampai 15 persen," ujarnya.
"Yang repot itu 'waduh bagasi mahal nih' itu kan berdampak psikologis juga," ujarnya
Berdasarkan data Kemenhub, jumlah total penumpang yang melaksanakan arus mudik Lebaran 2019 dari 29 Mei 2018 (H-7) hingga 8 Juni 2019 (H+2) lebaran 2019 sebesar 11.531.775 penumpang atau turun 17,18 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan jumlah penumpang terbesar terjadi pada angkutan udara sebesar 33,99 persen menjadi 2.346.464 penumpang.
Penurunan juga terjadi pada angkutan jalan sebesar 28 persen menjadi 2.196.4341 penumpang, angkutan penyeberangan sebesar 12,51 persen menjadi 2.662.142 penumpang, dan angkutan laut sebesar 6,34 persen menjadi 735.213 penumpang.
Sementara, jumlah penumpang angkutan kereta api naik 2,95 persen menjadi 3.591.615 penumpang. (sfr/ayp)
Baca lanjutan nya buka link di samping https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190609180010-92-401900/tiket-mahal-diduga-picu-jumlah-pemudik-angkutan-udara-turun
No comments:
Post a Comment