loading...
Anies Baswedan mengatakan, diperpanjang atau tidaknya perluasan sistem ganjil genap setelah 13 Oktober mendatang tengah difinalisasi. Rabu (10/10/2018) malam tadi pun, ada Forum Group Discusion (FGD) terkait hal itu."Penentuan sistem ganjil-genap bukan selera Gubernur. Tapi nanti diputuskan setelah ada evaluasi yang dilakukan Forum Group Discusion (FGD)," kata Anies usai menghadiri rapat paripurna pengesahan Peraturan Daerah (Perda) Pasar Djaya di gedung DPRD DKI Jakarta.
Anies mengaku, lebih berorientasi kepada yang terbaik bagi warga Jakarta. Dimana memberikan manfaat besar dengan fokus terhadap perluasan jangkauan kendaraan umum massal guna mempermudah warga menggunakan kendaraan umum.
Untuk itu, lanjut Anies, beberapa waktu lalu telah diluncurkan Jak Lingko guna mempercepat angkutan umum dengan harapan menjangkau lebih luas, meningkatkan kenyamanan dan sebagainya. Sehingga, apapun rekayasa lalu lintas yang dilakukan, warga merasakan manfaat naik kendaraan umum massal.
"Jadi yang harus kita tumbuhkan di sana, bukan semata-mata pada pengendalian kendaraan pribadi. Ini adalah salah satu instrumen, tapi yang lebih penting bagi saya kendaraan umum. Jangan sampai rekayasa lalu lintas dilakukan tapi kita tidak dorong serius kendaraan umum massal. Nanti gimana, tidak adil," ungkapnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Widjiatmoko menambahkan, FGD evaluasi perpanjangan ganjil-genap setelah Asian Games 2 September lalu hingga 13 Oktober mendatang baru akan dilakukan Kamis (11/10/2018).
"FGD itu nanti akan dipaparkan evaluasinya, baik milik Dishub, Ditlantas Polda Metro Jaya dan masyarakat. Setelah itu baru ada rekomendasi kepada Gubernur untuk memutuskan lanjut atau tidak," ujarnya. Pada evaluasi dalam FGD sebelumnya, perluasan ganjil-genap di jalan protokol cukup efektif.
Dimana, kecepatan rata-rata kendaraan meningkat di atas 35 Km/jam dari yang sebelumnya 15-20 km/jam dan jumlah penumpang bus pun meningkat sebesar 9% atau 34.000 penumpang.
(whb)
No comments:
Post a Comment