Liputan6.com, Jakarta Saat ini semakin banyak pengembang properti yang mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD). Konsep seperti ini dinilai lebih efektif bagi para penghuni dalam beraktivitas sehari-hari.
Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna menyatakan pembangunan TOD bukan hanya bicara konsep rumah susunnya saja, namun harus didukung juga oleh jaringan jalan dan simpul angkutan umum.
”Jangan sampai TOD itu hanya membangun rumah susun di samping stasiun. Juga jangan sampai pembangunan TOD itu nantinya tidak ada trotoar (pedestrian), termasuk juga bangunan di sekitar TOD," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (28/9/2019).
Pembangunan satu wilayah yang berkonsep TOD harus membentuk sinergi juga dengan operator kereta api, sehingga mereka bersedia menambah frekuensi perjalanan kereta api. Demikian juga harus dipersiapkan halte bus, pangkalan ojek dan kendaraan online, serta terminal terpadu termasuk layanan simpul transportasi.
"Jangan sampai keluar dari stasiun kereta api, terminalnya kacau, sehingga perlu ditata bersama. Perlu dipertimbangkan juga penyediaan sarana parkir kendaraan dan fasilitas publik lainnya," kata dia.
Di sini ia menekankan perlunya sinergi antara pengembang dan pemerintah, sehingga dapat membangun jejaring bersama. Jika sudah ada perusahaan pengembang (developer) yang membiayai pembangunan infrastruktur dengan inisiatifnya, maka pemerintah harus mendukung dari segi perizinan.
"Tujuannya supaya segala urusan menjadi mudah dan lancar, mengingat kecepatan pelayanan menjadi penting peranannya bagi dunia usaha," ungkap dia.
Pengembang dengan Konsep TOD
Salah satu properti yang mengusung konsep TOD yaitu Tower Bellerosa dan Tower Cattleya – Serpong Garden Apartment (Segar). Kedua tower apartemen yang dibangun oleh PT Hutama Anugrah Propertindo (HAP) ini telah telah memasuki tahap topping off.
Direktur Utama PT Hutama Anugrah Propertindo Ferdy Sutrisno mengatakan, Serpong Garden merupakan apartemen yang sudah mengaplikasikan konsep TOD di Indonesia. Konsep TOP merupakan pendekatan pengembangan kota yang memaksimalkan penggunaan angkutan publik, sekaligus meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi.
Sebagai apartemen pertama yang menerapkan TOD, Serpong Garden Apartment juga sekaligus adalah apartemen yang mempelopori koneksitas yang terintegrasi dengan berbagai intermoda seperti Stasiun Cisauk, pasar modern, dan terminal terpadu.
“Sehingga apabila nantinya pemerintah jadi mengaplikasikan jalur bagi kereta api massal (Mass Rapid Transit) dan juga kereta api ringan (Light Rapid Transit/LRT), kami sudah siap, termasuk juga kelengkapan jarigan bagi para pejalan kaki atau para pengguna sepeda,” jelas Ferdy.
GM Marketing PT HAP, Clemens Papin Iswara menyatakan, berbagai fasilitas kenyamanan, dapat dinikmati oleh pembeli apartemen, yang kini sudah diminati oleh pembeli apartemen lebih dari 90 persen. Menurut dia, dengan hanya selangkah dari jaringan kereta commuter line, para penghuni apartemen sekaligus memperoleh akses transportasi ke pusat bisnis, mall, kampus ternama, tempat rekreasi, serta fasilitas umum lainnya.
Ke depannya pemerintah berencana juga membangun jaringan kereta semi ringan Light Rapid Transportation (LRT), sehingga akses tersebut kian mempertegas simpul kegiatan di wilayah Serpong bagian Barat di dan Timur.
Kemudahan juga akan dirasakan, terkait dengan rencana perpanjangan jalur Multi Raya Transportasi (MRT) yang akan menghubungkan dari wilayah Cikarang di wilayah Timur sampai ke Kabupaten Tangerang yang ada di wilayah Barat. Sehingga pembangunan ini memudahkan terkoneksinya wilayah timur dan barat, termasuk juga utara dan selatan.
Hal tersebut secara langsung akan mengurangi pemborosan energi sampai 85 persen, sehingga menghasilkan gaya hidup (lifestyle) yang lebih sehat. Lokasi Segar yang strategis di Serpong menjadikan para penghuni apartemen dapat menikmati begitu banyak destinasi menarik. Cukup dengan berjalan kaki ke Stasiun Cisauk dan terminal intermoda ataupun dengan bersepeda, dalam hitungan menit sudah sampai di tujuan.
"Selain ditunjang oleh lingkungan asri di tengah kawasan berkembang segitiga emas Tangerang selatan, nantinya akses ke sana, juga semakin ditunjang dengan dilengkapinya koneksitas jalan tol yang menghubungkan antara wilayah Jakarta dengan BSD di Tangerang, khususnya untuk pintu tol keluar arah Aeon Mal," tutup dia.
No comments:
Post a Comment