SURYA.co.id | SURABAYA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi Surabaya untuk melakukan Pengarahan Penyelenggaraan Angkutan Terpadu Provinsi Jatim saat mudik lebaran. Agenda kunjungan kerja ini dimulai di Ballroom Hotel JW Marriott, Surabaya, Sabtu (9/6/2018).
Setelah memberikan pengarahan di Hotel JW Marriott, Menhub melakukan peninjauan di Terminal Bungurasih dan Pelabuhan Tanjung Perak.
Pihak Polda Jatim, TNI, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur, Dinas PU, dan berbagai asosiasi turut menghadiri acara ini.
"Saya mengapresiasi kekompakan Pemda Jatim, Polda Jatim, dan TNI saat mempersiapkan mudik lebaran dengan baik," ujar Budi.
Budi mengatakan, bahwa Dishub tidak bisa berjalan sendiri. Karena itu, bantuan dari pihak pihak lain juga perlu untuk mempersiapkan mudik lebaran nanti.
"Tak hanya Dishub seluruh pihak juga membantu mempersiapkan pelayanan dan pengamanan saat mudik lebaran," katanya.
Ia menyebutkan, ada 3 poin yang harus dilaksanakan dan dipersiapkan saat mudik lebaran. Poin pertama yakni ketersediaan kapal angkut penumpang di pulau Madura. Sebab, tahun lalu ketersediaan kapal masih terbilang kurang, sehingga sebagian masyarakat di angkut menggunakan kapal cargo.
"Kami perbanyak kapal penumpang untuk mengangkut pemudik dari Madura. Untuk mengantisipasi kelonjakan kami juga persiapkan kapal cadangan dari sekolah dinas perhubungan. Akan saya cek dan lihat persiapan tersebut," ucapnya.
Selanjutnya, poin yang kedua ialah melakukan ramp check secara rutin untuk angkutan darat. Sebab, banyak kendaraan yang lalai tidak mengecek kesiapan mesin maupun rem, seperti bus pariwisata. Banyak masyarakat menggunakan transportasi bis pariwisata setelah H+3 lebaran. Jika pihak bis lalai akan berbahaya. "Saya minta Ramp Check setiap satu dua hari. Selain itu, melakukan reinforcement ulang," tegasnya.
Lalu yang tidak kalah penting yakni poin ketiga. Masyarakat yang memilih menggunakan transportasi pribadi khususnya motor diimbau untuk naik transportasi umum seperti bis dan kereta saja.
"Resiko mengendarai motor saat mudik sangat besar. Tahun lalu angka kecelakaan pengendara motor tinggi," ungkapnya.
Ia juga memerintahkan para petugas untuk menertibkan pasar tumpah karena bisa menimbulkan kemacetan.
"kami masih punya waktu untuk menertibkan yakni dengan batas tanggal 12 dan 13 Juni," sebutnya.
Budi melanjutkan, meski akses jalan tol secara umum telah selesai pengerjaannya, ia berharap agar warga tidak terlalu berekspektasi terlalu tinggi.
"Orang-orang pada naik tol semua. Sebaiknya para pemgendara mrnggut tol pada tanggal 10 dan 11 karena intensitas kendaraan masih terbilang sedikit ketimbang tanggal 9, 12, dan 13," prediksinya.
Budi terus mengingatkan kepada pengguna saat menggunakan transportasi darat seperti bus, hendaknya mengecek keberadaan stiker layak jalan terlebih dahulu di bagian kaca depan.
"Jika tidak ada stikernya jangan di naiki," tegasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi memberikan penjelasan bahwa, jumlah penumpang yang menaiki angkutan umum 2018 diprediksi meningkat 5,8 persen dari tahun sebelumnya.
"Kami sudah mempersiapkan armada yang lebih dari tahun sebelumnya. Agar semua penumpang tidak ada yang kehabisan angkutan umum saat mudik maupun balik," terangnya.
Wahyudi menyebutkan jumlah armada yang telah dipersiapkan yakni 5.900 armada bus, 726 gerbong kereta, dan 49 kapal. Prediksi sementara Rata-rata jumlah penumpang naik dari 4% hingga 7%.
"Kami sudah diap menyambut arus mudik dan arus balik lebaran 2018. Selain itu, infrastruktur jalan nasional maupun provinsi 88% sudah baik hanya kerusakan ringan saja," katanya.
Ia mengungkapkan, selain mengecek ketersidaan angkutan mudik, pihak Dinas Perhubungan Jawa Timur juga telah melakukan ramp check terhadap 36.517 angkutan yang ada di Jatim.
"Setelah dilakukan pengecekan ada 2.800 kendaraan tidak layak jalan. Kendaraan tersebut tidak diperbolehkan mengangkut penumpang,'' pungkasnya.
Baca lanjutan nya buka link di samping http://surabaya.tribunnews.com/2018/06/09/menhub-memberikan-pengarahan-penyelenggaraan-angkutan-terpadu-provinsi-jatim
No comments:
Post a Comment