Share this on:
JALAN TENGAH - Proses dialog dan sosialisasi digelar Dishub Provinsi Jawa Tengah bersama pelaku usaha angkutan di Terminal Dukuhsalam, kemarin. (hermas purwadi/radar slawi)
SLAWI - Aksi penolakan terhadap rencana hadirnya angkutan sewa khusus dilakukan pengemudi angkutan konvensional yang tergabung dalam DPC Organda Kabupaten Tegal. Mereka keberatan bila angkutan sewa khusus itu beroperasi, mengingat angkutan yang ada sekarang belum tertata dengan baik dan diperparah dengan mulai sulitnya menggaet penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tegal Abdul Honi melalui Kabid Angkutan Jalan dan Terminal Sumiyati menyatakan, awalnya memang ada permohonan yang sempat dilayangkan Koperasi Mitra Mekar Mandiri yang akan membuka angkutan sewa khusus di area RSUD Dr Soeselo Slawi.
"Izin itu dikirim pihak koperasi langsung ke Dishub Provinsi Jawa Tengah. Dan Dishub Provinsi Jawa Tengah akan menindaklanjuti permohonan itu lantaran semua persyaratannya sudah dianggap lengkap. Permasalahan muncul dengan adanya penolakan keberadaan koperasi tersebut oleh pelaku angkutan umum yang ada di Kabupaten Tegal,"ungkapnya, Jumat (15/2) kemarin.
Upaya rembuk untuk mencari titik temu pun digelar bersama Dishub Provinsi Jawa Tengah dan paguyuban sopir yang terwadahi dalam DPC Organda Kabupaten Tegal.
"Hasil akhir dari rembuk tersebut, pihak provinsi menunda ajuan angkutan sewa khusus yang sempat diajukan koperasi Mitra Mekar Mandiri,"tambahnya. Terkait dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.108 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek atau angkutan sewa khusus, yang wajib mengeluarkan izin adalah Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah.
Pihak provinsi juga tidak mau gegabah dalam menerbitkan izin, dan berkesempatan menggelar sosialisasi sekaligus dengar pendapat dengan pelaku awak angkutan yang ada di Kabupaten Tegal.
Setelah mendengarkan keputusan akhir, Forum Komunikasi Angkutan se Kabupaten Tegal dan seluruh paguyuban angkutan sesuai trayek yang ada merasa plong. Mereka berangsur-angsur meninggalkan lokasi sosialisasi dan tetap berharap keputusan yang diambil provinsi itu nantinya benar- benar direalisasi di lapangan. (her/ima/zul)
No comments:
Post a Comment