Pages

Sunday, May 26, 2019

Ini Persiapan Akhir Angkutan Laut Lebaran - Bisnis.com

Bisnis,com, JAKARTA -- Sejumlah upaya dilakukan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sebagai persiapan akhir mengantisipasi puncak mudik angkutan laut Lebaran. 


Kasubdit Sistem Informasi dan Sarana dan Prasarana Angkutan Laut Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Sukirno Dwi Susilo mengatakan akan mengoptimalkan pengoperasian kapal penumpang niaga dan kapal perintis dengan rerouting dan rescheduling yang diprioritaskan untuk pelabuhan dan daerah yang padat penumpang.


Puncak arus mudik angkutan laut Lebaran 2019 diperkirakan jatuh pada 1 Juni, sedangkan puncak arus balik 8 Juni.  


"Kapal perintis cadangan juga akan dioperasikan untuk pelabuhan dan daerah yang diprediksi mengalami lonjakan penumpang tinggi," katanya saat dihubungi, Sabtu (25/5/2019).


Kemenhub menyiapkan pula kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, kapal kenavigasian, dan kapal latih milik kemenhub serta dukungan Kapal KRI dari TNI Angkatan Laut.


Sebanyak 378 unit kapal patroli, termasuk 154 kapal pada 51 pelabuhan pantau dan 39 kapal yang tersebar di lima pangkalan PLP disiagakan. Armada ini sewaktu-waktu siap dioperasikan bila dibutuhkan untuk keamanan dan kelancaran selama penyelenggaraan angkutan laut Lebaran 2019.


Antisipasi yang tidak kalah penting lagi, Kemenhub menambah jadwal dan kuota mudik gratis pesepeda motor dari Tanjung Priok Jakarta ke Tanjung Emas Semarang menggunakan KM Dobonsolo. 


Jadwal mudik gratis Jakarta-Semarang ditambah menjadi tiga voyage, yakni pada 31 Mei, 1 Juni, dan 3 Juni, dengan kapasitas angkut motor 3.750 unit dan penumpang 7.500 orang. Demikian pula dengan jadwal balik Semarang-Jakarta, ditambah menjadi tiga voyage, yakni 8 Juni, 10 Juni, dan 12 Juni, dengan kapasitas angkut motor dan penumpang yang sama. 


 
Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Budi Mantoro mengatakan lima kapal perintis cadangan dilibatkan untuk membantu angkutan Lebaran. 


Kelima kapal perintis itu mencakup KM Sabuk Nusantara 39 untuk mengisi trayek Makassar (R-20), KM Sabuk Nusantara 35 untuk trayek Sunda Kelapa/Tanjung Priok (R-11), KM Sabuk Nusantara 27 untuk trayek Surabaya (R-16), KM Sabuk Nusantara 46 untuk trayek Surabaya (R-19), dan KM Sabuk Nusantara 97 untik menambah ruas Tarakan-Toli-toli (R-42).


"Modifikasi rute atau penambahan frekuensi rute disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," katanya.


Rute R-16, R-17, R-18, R-19 misalnya untuk rerouting wilayah Jawa Timur.


Trayek R-16 mencakup rute Surabaya-Masalembo-Keramaian-Masalembo-Kalianget-Sapudi--Kangean--Sapeken--Pagerungan Besar--Sapeken--Tanjung Wangi--Sapeken--Pagerungan Besar--Sapeken--Tanjung Wangi– Sapeken–Pagerungan Besar–Sapeken–Kangean--Sapudi--Kalianget--Masalembo--Keramaian--Masalembo--Surabaya. Trayek ini dilayani oleh kapal KM Sabuk Nusantara 92 dengan berat 1.200 DWT yang dioperatori Pelni. 


Trayek R-17 meliputi rute Surabaya--Masalembo--Keramaian--Matasiri--Maradapan-- Marabatuan--Batulicin--Kotabaru--Batulicin--Marabatuan--Maradapan--Matasiri--Keramaian--Masalembo--Surabaya. Trayek itu menggunakan kapal KM Sabuk Nusantara 99 dengan berat 1.200 DWT yang juga dioperatori Pelni. 


Trayek R-18 mencakup rute Surabaya--Kalianget--Kangean--Sapeken--Bulelen--100-- Carik--Badas--Bima--Labuhan Bajo--Waikelo--Labuhan Bajo--Bima--Badas--Carik-- Buleleng--Sapeken--Kangean--Kalianget--Surabaya. Trayek ini dilayani oleh kapal KM Bukit Patung dengan berat 350 DWT dan kapal pengganti KM Catherine S dengan berat 1.075 DWT yang dioperatori PT Citrabaru Adinusantara.


Trayek R-19 meliputi rute Surabaya--Masalembo--Keramaian--Masalembo--Kalianget- -Sapudi--Kangean--Sapeken--Pagerungan Besar--Sapeken--TanjungWangi--Sapeken--Pagerungan Besar–Sapeken–Kangean--Sapudi--Kalianget--Masalembo--Keramaian-- Masalembo–Surabaya. Trayek ini menggunakan kapal KM Sabuk Nusantara 115 dengan berat 750 DWT yang dioperatori Pelni.


Kemenhub memperkirakan jumlah penumpang angkutan laut pada Idulfitri kali ini 1,9 juta orang, naik 4,8% dari realisasi Lebaran tahun lalu. Adapun jumlah armada potensial 1.293 unit dengan kapasitas angkut 3,4 juta orang. Armada itu terdiri atas kapal Pelni, kapal perintis, kapal swasta, dan kapal perintis cadangan atau pengganti.


Ditjen Perhubungan Laut mewajibkan setiap pelabuhan menyediakan posko angkutan laut Lebaran yang memiliki saluran telepon hotline dengan Whatsapp (WA) dan SMS, dan media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Posko angkutan laut Lebaran 2019 dibuka mulai 21 Mei hingga 21 Juni.


Selain itu, setiap pelabuhan harus membuat alur peraturan embarkasi dan debarkasi penumpang agar tercipta ketertiban penumpang.


Dirjen Perhubungan Laut Agus H. Purnomo meminta perusahaan pelayaran untuk menerapkan sistem e-tiket yang dapat dibeli secara online, baik langsung ke perusahaan maupun lewat agen. Biaya tiket pun wajib diumumkan secara transparan melalui media dan mencantumkan dengan jelas batas berat atau ukuran barang yang boleh dibawa oleh penumpang.


“Operator pelabuhan dan perusahaan pelayaran wajib memastikan calon penumpang yang masuk terminal dan naik ke atas kapal memiliki tiket, serta memastikan nama yang tertera di tiket sesuai dengan identitas calon penumpang,” tuturnya.


Setiap pelabuhan juga wajib memberlakukan sterilisasi pelabuhan dan melengkapi dengan peralatan x-ray, metal detector, dan timbangan. 


"Namun, jika pelabuhan belum dilengkapi dengan x-ray atau metal detector, maka pemeriksaan terhadap penumpang dan barang bawaan dilakukan secara manual,” jelas Agus.

Pantau terus perkembangan Real Count KPU Pilpres 2019, di sini.

Let's block ads! (Why?)

Baca lanjutan nya buka link di samping https://ekonomi.bisnis.com/read/20190526/98/927470/ini-persiapan-akhir-angkutan-laut-lebaran

No comments:

Post a Comment