Djoko menilai angka kecelakaan sepeda motor masih tinggi. Harusnya yang jadi konsen adalah mengurangi penggunaan sepeda motor.
"Kan kecelakaan sepeda motor tinggi, kita harus hindari lah, kita kurangi pengguna sepeda motor, lebih baik angkutan umum. Kenapa nggak diusulkan saja di jalan tol kasih jalur untuk angkutan umum, itu menarik tuh," katanya saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Selasa (29/1/2019).
Lagipula kalau pun dibuatkan jalur khusus motor, pengusaha tol perlu keluar biaya lagi untuk menyediakan fasilitasnya.
Yang jadi soal, setelah dibuatkan jalur khusus ternyata tidak banyak pengendara motor yang berminat lewat tol. Kalau tidak laku, ujung-ujungnya pengusaha tol yang rugi.
"Sekarang dihitung, kalau dibuat gitu kira kira nanti kalau suruh bayar pengguna motor mau nggak," ujarnya.
Dengan berbagai pertimbangan itu, dia menilai wacana tersebut tidak perlu diimplementasikan.
"Nggak perlu lah. Saya kira investor juga mikir mikir mau kayak gitu. Nanti sudah saya (pengusaha tol) bangun ternyata biayanya naik (untuk investasi jalur motor), orang nggak mau pakai, rugi juga kan, investor juga mikir kan," tambahnya. (zlf/zlf)
Baca lanjutan nya buka link di samping https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4405746/daripada-motor-masuk-tol-mending-buat-jalur-khusus-angkutan-umum
No comments:
Post a Comment