JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko menyebut, butuh sekitar 42.300 unit angkutan umum baru agar sebagian besar warga bisa menggunakan transportasi publik.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan 60 persen warga menggunakan transportasi publik pada 2030.
"Jadi kalau bicara penambahan, bus kecilnya butuh 37.000-an, kemudian bus sedang sekitar 3.000, dan bus besar 2.300," kata Sigit di DPRD DKI Jakarta, Selasa (29/1/2019).
Baca juga: BPTJ Sebut Perlu Ada Badan Baru Sinkronkan Transportasi dan Tata Ruang
Sigit mengatakan, saat ini pihaknya baru menargetkan 8.329 unit bus kecil atau angkot yang bisa terintegrasi dengan transjakarta.
Ia mengatakan, target menyediakan 37.000 bus akan dipenuhi bertahap.
"Idealnya ada 37.000, sementara Jakarta baru 8.300 yang ditargetkan terintegrasi dalam satu platform," ujar dia.
Dalam mewujudkan target 60 persen di tahun 2030, Sigit meyakini integrasi menjadi kunci.
Ia mengatakan, saat ini integrasi tengah dikaji oleh PT Transjakarta dan PT MRT Jakarta.
"Faktanya DKI meskipun PSO (public service obligation atau subsidi transportasi publik) tiap tahun meningkat, angkanya baru 19 persen. Untuk mencapai 60 persen di 2030 ini perlu ada usaha yang keras, perlu rekayasa trayeknya, begitu juga integrasi menjad satu kunci,” kata Sigit.
Sebelumnya, pemerintah pusat bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun transportasi massal di Jakarta dalam jangka waktu 10 tahun.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun transportasi itu mencapai Rp 605 triliun.
Anies diberi tugas untuk menyusun rencana pembangunan transportasi massal itu secara mendetail, termasuk anggarannya.
Baca juga: Pembangunan Transportasi Massal di Jakarta Butuh Dana Rp 605 Triliun
Transjakarta, kata Anies, harus menjangkau 2.149 kilometer wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Hingga saat ini, transjakarta baru menjangkau 1.100 kilometer wilayah sehingga armadanya harus ditambah.
Anies juga menyebut, moda light rail transit (LRT) harus menjangkau lebih dari 130 kilometer wilayah, sementara moda raya terpadu (MRT) harus dibangun untuk menjangkau 112 kilometer wilayah.
Baca lanjutan nya buka link di samping https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/29/18231271/target-60-persen-warga-pakai-transportasi-publik-dki-butuh-42300-angkutan
No comments:
Post a Comment