Demikian disampaikan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti di kantor Kemenhub, Kamis (9/1/20).
Dia memberi contoh, market share pesawat masih ada di urutan kedua pada masa mudik Natal dan tahun baru 2019/2020 lalu. Pesawat baru bisa disaingi oleh angkutan kereta api yang ada di urutan pertama.
"Jadi ini terbukti bahwa masih banyak minat di udara. Karena memang dari aspek geografinya kan banyak yang harus dilayani dengan transportasi udara," ungkap Polana.
Dia menyebut, pada 2019 secara keseluruhan penumpang pesawat mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2018. Hanya saja pada saat Nataru justru mengalami penurunan.
"Kemarin di Nataru kita sudah sesuai dengan prediksi turun dibanding 2018, turun 4-6%," bebernya.
Pada 2020, dia menilai penumpang pesawat masih bisa mengalami kenaikan dibandingkan 2019. Kendati demikian, angka kenaikannya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun 2017.
"Intinya hampir seluruh dunia memang ada penurunan, namun kita optimis lah untuk di Indonesia," tambahnya.
Terlepas dari angka-angka penumpang, fokus utama Kemenhub ada pada keselamatan penerbangan.
"Kalau kami kan di rate demand. Yang namanya transportasi udara kan soal demand kalau demandnya ada kan kita layani. intinya kementerian perhubungan aspek safety-nya harus jadi fokus utama," urainya.
(hoi/hoi)
Baca lanjutan nya buka link di samping https://www.cnbcindonesia.com/news/20200109145423-4-128863/tol-jadi-pesaing-baru-angkutan-pesawat-bakal-tergerus
No comments:
Post a Comment