Liputan6.com, Jakarta Pemerintah berencana menerapkan sistem satu arah (one way) di jalan tol Trans Jawa saat mudik Lebaran nanti. Penerapan sistem ini diharapkan bisa menekan kemacetan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi di jalur tersebut.
Pengamat Transportasi Darmaningtyas, mengatakan, pada prinsipnya, penerapan one way arus mudik dan arus balik kan lebih praktis diterapkan dibandingkan sistem ganjil genap. Hanya saja, jangan semua jalur diperuntukkan bagi kendaraan pribadi.
"Masing-masing jalur tol itu akan memiliki 3 lajur atau total enam lajur. Kalau kesemuanya diperuntukkan bagi kendaraan pribadi saya kira kurang pas, karena sama saja memanjakan mobil pribadi," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Menurut dia, sebaiknya satu lajur arah Jakarta pada saat mudik diperuntukkan bagi angkutan umum seperti bus dan mobil barang yang diperbolehkan beroperasi serta angkutan darurat seperti ambulan maupun Damkar.
"Bus umum perlu diberi prioritas agar tidak mengalami keterlambatan karena mereka sebetulnya juga ditunggu penumpang di Jakarta untuk mengangkutnya mudik ke arah Jawa Tengah, Jawa Timur dan seterusnya," kata dia.
Demikian juga saat arus balik, satu lajur kiri ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur dari Jakarta diperuntukkan bagi angkutan umum dan kendaraan darurat.
Dengan demikian, lanjut Darmaningtyas, keberadaan tol Trans Jawa tidak semata-mata untuk memanjakan pengguna mobil pribadi, tapi juga pengguna angkutan umum.
"Angkutan umum semestinya justru harus dapat prioritas. Kalau angkutan umum dipersilahkan lewat jalan nasional, sama saja pemerintah tidak peduli dengan nasib dan pengguna angkutan umum," tandas dia.
Baca lanjutan nya buka link di samping https://www.liputan6.com/bisnis/read/3965815/penerapan-satu-arah-saat-mudik-diminta-tak-korbankan-angkutan-umum
No comments:
Post a Comment