Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Perhubungan (Kemhub) menetapkan tiga perusahaan pelayaran swasta sebagai pemenang dalam lelang operator tujuh trayek angkutan tol laut 2019. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Mentari Sejati Perkasa (Mentari Lines), PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk. (Temas Line), dan PT Pelangi Tunggal Ika.
Adapun ketiga perusahaan tersebut merupakan pemenang lelang yang telah ditetapkan pada tanggal 25 Maret 2019 dan selanjutnya ketujuh trayek tersebut akan segera beroperasi melayani masyarakat di berbagai daerah.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemhub Capt Wisnu Handoko menyebutkan, Mentari Lines akan menjadi operator untuk empat trayek, yaitu trayek H-2 dengan rute Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Namrole-Tanjung Perak, lalu trayek H-3 yakni Tanjung Perak-Tenau-Saumlaki-Dobo-Tanjung Perak, juga trayek T-9 dari Tanjung Perak-Oransbari-Waren-Teba-Ambon-Tanjung Perak, serta trayek T-12 untuk rute Saumlaki-Larat-Teba-Moa-Kisar-Kalabahi-Saumlaki.
Sementara itu, Temas Line akan menjadi operator untuk trayek T-11, yakni Tanjung Perak-Fakfak-Kaimana-Timika-Agats-Boven Digoel-Tanjung Perak.
"Sedangkan, PT Pelangi Tunggal Ika akan menjadi operator trayek Tenau-Rote-Sabu-Lamakera-Tenau (T-13) dan Tenau-Lewoleba-Tabilota-Larantuka-Marapokot-Tenau (T-14)," jelas Wisnu dalam keterangan resmi, Kamis (4/4).
Menurut Wisnu, terdapat perbedaan bentuk subsidi yang diberikan pemerintah kepada operator tol laut. Jika pelayanan menggunakan kapal negara yang dibangun pemerintah, maka subsidi yang diberikan berupa subsidi operasional kapal. Sedangkan, jika menggunakan kapal milik operator, maka subsidi yang diberikan berupa subsidi sewa kontainer.
"Khusus trayek yang menggunakan kapal negara, kami sudah meminta kepada operator pemenang lelang untuk menggunakan kapal milik mereka jika suatu saat muatan bertambah," kata Wisnu.
Tahun ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran subsidi program tol laut sebesar Rp. 222 miliar untuk penyelenggaraan 18 trayek, meliputi 11 trayek dioperatori perusahaan BUMN dan 7 trayek dioperatori oleh perusahaan pelayaran swasta.
"Sebelumnya, di awal tahun ini Kemenhub telah menugaskan 3 perusahaan BUMN untuk melayani 11 trayek tol laut, yaitu PT Pelni (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dan PT Djakarta Lloyd (Persero) yang saat ini sudah beroperasi seluruhnya," tutup Wisnu.
No comments:
Post a Comment