Bambang Brodjonegoro menyatakan pengembangan transportasi umum di DKI Jakarta harus mengutamakan angkutan berbasis rel.
"Mau, tak mau, angkutan umum perkotaan berbasis rel harus menjadi prioritas," kata Bambang di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Rabu (10/4/2019).
Bambang menyatakan hal itu dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi DKI Jakarta, yang mulai digelar hari ini.
"Khususnya, karena DKI penduduknya sudah 10 juta. 10 juta itu di malam hari. Kalau di hari biasa, atau pagi [atau] siang hari itu, mungkin hampir bisa 20 juta [warga di Jakarta]," ujar dia.
Dia menjelaskan jenis angkutan umum berbasis rel yang bisa dikembangkan di Jakarta ada banyak jenisnya.
"Apakah itu di subway, di bawah tanah, apakah itu LRT, apakah itu commuter. Intinya, angkutan umum berbasis rel harus menjadi prioritas," ujarnya.
Bambang juga mengatakan bahwa Bappenas mendukung dan berharap ada perubahan besar dalam konteks pengembangan angkutan umum di DKI Jakarta.
"Kami sangat mendukung dimulainya perubahan mindset dari kota yang berbasis kendaraan pribadi, menjadi kota yang berbasis angkutan massal," kata dia.
Pada kesempatan itu, Bambang juga meminta Pemprov DKI Jakarta memprioritaskan program penyediaan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak bagi warga ibu kota.
"Penyusunan RKPD 2020 itu terfokus pada beberapa hal. Yang pertama adalah perlunya pembenahan infrastruktur layanan dasar, khususnya kami bicara mengenai air bersih dan sanitasi," kata Bambang.
No comments:
Post a Comment