Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemkot Surakarta nantinya akan menggaji para sopir angkutan pengumpan feeder Batik Solo Trans (BST) jika BST beralih fungsi menjadi angkutan sekolah gratis berhasil direalisasikan.
Pemberian gaji sopir tersebut menjadi konsekuensi atas akuisisi layanan feeder BST oleh Pemkot Solo.
"Selama ini pengemudi sering menanggung biaya operasional yang lebih besar dari pendapatan mereka," kata Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub), Taufiq Muhammad, Jumat (29/3/2019) siang.
"Jika nantinya optimalisasi feeder dijalankan maka Pemkot Solo harus mengambil alih biaya tersebut," katanya.
Biaya operasional merupakan pendapatan pengemudi.
• Pemkot Solo Ancam Sanksi Tegas Pengemudi Feeder BST Nakal
Taufiq mengklaim optimalisasi dan alih fungsi feeder BST tidak akan lancar manakala pengemudi dibiarkan mencari pendapatan sendiri.
Hal tersebut karena sopir akan sering ngetem dan menunggu armada penuh.
"Ya kalau sudah begitu feeder tidak bisa maksimal melayani masyarakat, makanya kami memikirkan untuk menggaji mereka," katanya.
Wacana Pemkot Solo mengubah feeder BST sebagai angkutan gratis pelajar kini tengah digodok.
Rencana alih fungsi tersebut dilakukan karena jumlah penumpang BST tidak terlalu banyak.
• Pemkot Solo Segera Siapkan Angkutan Umum Gratis Khusus Pelajar
Dalam sehari jumlah penumpang hanya mencapai 4 orang sekali jalan.
Sehingga otomatis pendapatan yang didapat tidak mampu menutup biaya operasional. (*)
Baca lanjutan nya buka link di samping http://solo.tribunnews.com/2019/03/29/pemkot-solo-akan-gaji-sopir-jika-bst-beralih-fungsi-jadi-angkutan-sekolah-gratis
No comments:
Post a Comment