Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kanit Laka Satlantas Polres Wonosobo, Ipda Sudar, mengatakan 30 menit sebelum mengalami kecelakaan, sopir truk sudah sempat beristirahat.
Menurutnya, tempat terjadinya kecelakaan sekitar 1 kilometer dari tempat sang sopir truk itu beristirahat.
"Sudah istirahat sekitar 30 menit, untuk mendinginkan mesin dan sistem pengereman, tapi ternyata masih kurang. Jadi, usai istirahat, kemudian melaju lagi, sekitar 1 kilometer kemudian terjadilah kecelakaan ini," urainya, di sela-sela mengatur lalu lintas.
Menurut Ipda Sudar, guna meminimalisir terjadinya kecelakaan di Jalur Kertek, dibutuhkan rest area khusus untuk kendaraan bermuatan berat.
Nantinya, kendaraan angkutan berat diwajibkan masuk ke rest area guna dilakukan pemeriksaan kondisi kendaraan secara menyeluruh, terutama sistem pengereman.
Hal ini mengingat Jalur Kertek yang lurus dan menurun, cukup curam.
"Idealnya memang ada rest area, untuk cek poin kendaraan angkutan berat, nanti kendaraan berat yang lewat harus mampir, diperiksa kondisinya," tuturnya.
Untuk jalur pengaman, sejatinya sudah ada.
Sekitar 500 meter ke arah Kertek dari lokasi kejadian truk pengangkut galvalum atau 2,5 kilometer sebelum Pasar Kertek.
Baca lanjutan nya buka link di samping http://jateng.tribunnews.com/2019/02/06/mendesak-rest-area-khusus-angkutan-berat-di-jalur-kretek-wonosobo
No comments:
Post a Comment