Editor : Maulana Kawit
BUNTOK – Kondisi Jembatan Tampa yang ada di kota buntok Kabupaten Barito Selatan (Barsel) yang diketahui belum lama di renovasi. Tidak disangka, kerangka atas jembatan yang di rancang agar truk angkutan barang ternyata diabaikan para sopir akibatnya menjadi rusak.
Menyikapi permasalah ini Kadis Perhubungan Barsel, Daun Danda melalui Sekretaris Nobella kepada beritasampit.co.id, Rabu (23/1/2018) mengatakan pihaknya baru mengetahui salah satu jembatan di kota buntok rusak rangka atasnya akibat truk angkutan barang yang melintas.
Padahal sangat jelas, dengan adanya papan pemberitahuan diperbolehkan melintas hanya kendaraan, roda dua dan minibus saja sedangkan untuk truk dengan notase beban angkutan berlebihan serta truk angkutan barang dilarang melintas.
“Namun, para pengguna jalan tersebut tidak mengidahkan aturan yang ada. Mereka tetap melintasi jalur jembatan tampa. Yang pada akhirnya, tiang atas jembatan yang memang dirancang khusus supaya truk-truk angkutan barang tidak bisa melintsinya akhirnya rusak,” katanya.
Bila dilihat rancangan jembatan itu lanjut Nobella, posisi jembatan tampa bila dari depan masuk dan keluar jembatan nampak tinggi. Akan tetapi, bila ditengah jembatan posisi tiang tengahnya sedikit rendah.
Hal tersebut lanjut Nobella, memang dirancang khusus yang bertujuan supaya angkutan umum. Seperti, truk barang tidak bisa melintasi jalan jembatan tampa.
“Untuk mengantisipasi, permasalahan ini kita akan lebih maksimal lagi mensosialisasikan kepada pengguna jalan yang melintasi jembatan itu. Salah satunya dengan, memberikan himbauan bahwa hanya kendaraan roda dua dan minibus saja yang diperbolehkan melintas sedangkan truk angkutan umum (red-barang) dilarang melintas. Kita juga, akan berkoordinasi dengan pihak PUPR Barsel mengenai penanganan jembatan ini,” tegas Nobella.
Sementara itu Plt PUPR Barsel Heryfani melalui Kabid Binamarga Ita Minarni mengatakan, pihaknya sudah memasang papan pemberitahuan bahwa yang diperbolehkan melintas hanya kendaraan roda dua dan minibus, sedangkan, truk angkutan barang dilarang dan mereka bisa melintasi jalur alternatif lain.
Dipasangnya papan pemberitahuan itu, mengingat kemampuan jembatan hanya dilewati muatan angkutan yang terbatas saja. Akan tetapi, kadang-kadang pengendara truk angkutan barang tetap memaksa melintasinya karena merasa lebih pendek jarak tempuhnya.
“Sebab, bila tujuan ke ibukota provinsi Palangkaraya maupun Kabupaten Kapuas dan Kuala Kurun. Untuk jarak tempuhnya,lebih mudah dari pada harus memutar balik melewati jalan dalam kota buntok,” jelas Ita.
Ditambahkan Ita, jembatan tampa ini harus segera diperbaiki bila ditambah aspal dasarnya sudah semen maka akan menambah beban jembatan itu. Pasalnya, untuk kondisi rangka bawah jembatan hanya dari kayu.
“Jadi, tidak mungkin jembatan tampa bisa dilalui truk- truk dengan notase beban angkut yang berlebihan bisa-bisa jembatan akan ambruk. Kedepan, bila ada anggaran pihaknya akan membangun jembatan yang lebih permanen untuk kontruksinya,” tukas Ita Minarni.
(ded/Beritasampit.co.id)
No comments:
Post a Comment