TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan menyiapkan angkutan sampah khusus yang berasal dari areal Sungai Citarum. Hal itu dilakukan untuk memudahkan koordinasi penanganan sampah warga di sepanjang sungai tersebut yang membentang dari kabupaten/kota itu.
“Karena melintasi belasan kota kabupaten, koordinasi terlalu berat,” kata dia selepas rapat evaluasi 1 tahun program Citarum Harum di Bandung, Selasa, 15 Januari 2019. “Nanti kita akan beli truk sampah sendiri, akan meng-hire orang untuk mengurus sampah sendiri.”
Ridwan Kamil mengatakan urusah sampah tersebut satu diantara sekian masalah yang akan ditangani unit manajemen khusus. Dia menegaskan pengeloalan apapun selama dalam radius dekat Citarum akan dikelola manajemen Citarum. “Terlalu banyak koordinasi menimbulkan banyak masalah.”
Ridwan Kamil berjnaji akan menghibahkan gedung eks kantor Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat di Jalan Naripan Kota Bandung untuk menjadi Pusat Komando Citarum. “Di sini semua keputusan akan di ambil,” kata dia.
Ridwan Kamil mengaku masih menunggu pencairan anggaran Rp 600 miliar yang dijanjikan pemerintah pusat untuk penangan Sungai Citarum pada 2019 ini. Separuhnya, Rp 300 miliar akan dipergunakan Kodam III/Siliwangi melanjutkan pembenahan ekosistem Sungai Citarum. Hal itu mengikuti penugasan yang tertuang dalam Perpres 15 tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.
Separuh dana akan dipergunakan untuk membeli 10 ekskavator plus pembiayaan operasionalnya. Lalu juga mendirikan ribuan unit MCK, hingga memulai pembangunan danau retensi tambahan.
Saat inipemerintah provinsi Jawa Barat sudah menyiapkan Rp 40 miliar untuk menata Oxbow atau bagian sungai mati Sungai Citarum, di Bojongsoang, Kabupten Bandung.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto mengatakan Mabes Polri memberikan anggaran khusus untuk penanganan kasus hukum lingkungan di Sungai Citarum pada Polda Jawa Barat. “Dari evaluasinya maka tahun 2019 anggaran kepolisian akan maksimal. Kita dapat Rp 3 miliar khusus untuk Citarum saja. Ini akan memberikan spirit dan semangat yang baik untuk penyidik Polri untuk bersinergi dengan Kementerian LHK,” kata dia, Selasa, 15 Januari 2019.
Panglima Kodam III/Siliwangi Mayor Jenderal TNI Trie Soewandono mengatakan, tahun ini ada lebih dari 3 ribu personil tentara dari seluruh Kodam di Indonesia akan di BKO-kan untuk membantu penanganan sungai Citarum. “Panglima TNI sudah menyetujui,” kata dia, Selasa, 15 Januari 2019.
Trie mengaku masih banyak target yang harus dikejar untuk pembenahan sungai Citarum. Mulai dari perbaikan lahan kritis di hulu, MCK komunal, pengerukan sedimentasi, limbah domestik, hingga pencemaran lingkungan oleh limbah pabrik. “Saya belum bisa memprosentase, ini baru setahun. Kalau lihat kasat mata baru bersihnya dulu,” kata dia.
Komandan Sektor 21, Kolonel Yusep Sudrajat mengatakan, warga sepanjang sungai Citarum relatif sudah sadar untuk tidak membuang sampah ke dalam sungai. Masalahnya, warga bingung membuang sampah karena minimnya TPS. “Sehingga mereka buangnya di setiap ada lahan kosong.”
AHMAD FIKRI
Baca lanjutan nya buka link di samping https://nasional.tempo.co/read/1165174/ridwan-kamil-siapkan-angkutan-sampah-khusus-untuk-areal-citarum
No comments:
Post a Comment