"Ada 9 angkot dan 2 elf yang kita angkut karena pengendara tak bisa menunjukan surat-surat," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan di kantornya, Jalan Sudirman, Karangpawitan, Kamis (01/11/2018).
Budi mengatakan mobil-mobil itu diangkut dalam kurun waktu 3 hari gelaran Operasi Zebra Lodaya 2018. Saat ditindak petugas, rata-rata dari pengemudi merupakan sopir tembak. Di antaranya anak di bawah umur.
"Ada juga karena mobilnya tidak laik jalan. Ada beberapa bagian mobilnya yang rusak sehingga membahayakan," ungkap dia.
Petugas langsung menyita mobil-mobil itu. Para pengendara diminta untuk menunjukan surat-surat saat mengambil. Untuk mobil angkutan yang rusak, polisi meminta para pemilik untuk memperbaiki sebelum dioperasikan kembali.
"Untuk keselamatan bersama, sebagai langkah pencegahan kecelakaan lalu lintas juga," tutur dia.
Sementara itu, dalam tiga hari gelaran Ops Zebra Lodaya 2018 di Garut, ribuan pengendara kena tilang. Pelanggarannya beragam, yang paling dominan adalah pengendara yang tak memakai helm dan pengendara tak membawa surat-surat saat berkendara. Ratusan kendaraan roda dua dan empat disita.
"Sesuai judulnya operasi Zebra. Karena kita orientasinya penindakan harus ada efek jera," tegas Budi.
(mud/mud)
No comments:
Post a Comment