Launching Angkutan Siswa Trans Gianyar kemarin, dilakukan langsung Bupati I Made Mahayastra sekitar pukul 14.00. Tampak hadir pula Wakil Bupati AA Gde Mayun, serta jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Tak ketinggalan puluhan sopir bersama ratusan siswa juga turut hadir.
Sekretaris Dinas Perhubungan Gianyar, Made Rai Ridharta saat menyampaikan laporannya mengatakan, secara total ada 75 unit angkutan siswa yang mulai dioperasikan. Puluhan angkutan tersebut merupakan milik masyarakat Gianyar, plus ada tujuh bus milik Pemkab Gianyar, yang sudah beroperasi sejak setahun lalu. Selain peluncuran tersebut, dalam kesempatan itu juga turut dilakukan serah terima shuttle tiga unit minibus untuk pelayanan di Ubud, yang merupakan CSR BNI dan BPD Bali.
“Kita merevitalisasi angkutan milik masyarakat Gianyar, dan memberdayakan angkutan umum yang selama ini kesulitan mendapatkan penumpang, untuk memberikan pelayanan kepada siswa,” terang Rai Ridharta.
Dia menjelaskan, sebelum diluncurkan, puluhan angkutan tersebut terlebih dahulu dilakukan seleksi dan pengujian. Sehingga semua angkutan tersebut layak memberikan pelayanan kepada siswa.
Dipaparkan pula, karena jumlahnya yang baru 75 unit ini, maka untuk sementara puluhan angkutan tersebut akan melayani dua kecamatan, yakni Blahbatuh dan Gianyar yang dibagi menjadi delapan trayek atau rute. Namun untuk memberikan tambahan penghasilan bagi para sopir, maka di luar dari trip tersebut, atau ketika waktu kosong, angkutan ini tetap diperbolehkan mengangkut penumpang umum. Sebagai pengetahuan bagi para siswa, maka pada kaca depan dan belakang, juga dilengkapi striker trayek. Termasuk tulisan “AMAN Untuk Anak Kita”, yang menegaskan angkutan ini sangat aman untuk digunakan para siswa.
Nah khusus untuk tujuh unit bus siswa yang sudah beroperasi sejak hampir setahun lalu. Tiap bus akan melayanan satu kecamatan. Tapi karena jumlah siswa yang diperkirakan mencapai 10 ribu orang, maka bus angkutan siswa itu baru melayani sekitar 7 persen siswa.
“Dengan penambahan lagi 75 unit angkutan ini, maka jumlah siswa yang bisa terlayani itu sebanyak 15 persen. Dan untuk tahun depan, kami akan menambah lagi 45 unit. Sehingga pelayanan mencapai 20 persen,” terang Rai Ridharta. Sembari menyatakan, penambahan itu juga melihat perkembangan. Artinya kecamatan mana yang perlu dikembangkan pelayanan Angkutan Siswa Trans Gianyar tersebut.
Lebih lanjut dia menerangkan, Angkutan Siswa Trans Gianyar dilakukan dengan pola pembelian layanan. Artinya Pemkab Gianyar membeli layanan dari sopir angkutan berdasarkan kilometer, yang pengawasannya dilakukan Dinas Perhubungan beserta tim. Sehingga semua siswa digratiskan untuk naik angkutan ini.
Sementara itu, Bupati Mahayastra dalam sambutannya mengatakan, peluncuran Angkutan Siswa Trans Gianyar ini sebagai upaya memberdayakan angkutan umum. Sehingga para siswa mendapatkan pelayanan transportasi ke sekolah dan pulang ke rumah. Selain itu, dengan angkutan gratis ini, maka secara langsung akan mengurangi beban orang tua terkait biaya transportasi, sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lain.
“Terpenting juga, siswa yang sebelumnya menggunakan sepeda motor sendiri bisa beralih memanfaatkan layanan angkutan ini. Sehingga mengurangi resiko kecelakaan di jalan,” ucap Mahayastra.
Sementara keberadaan shuttle bus di Ubud, sangat dibutuhkan untuk mendukung upaya dari Pemkab Gianyar menata lalu lintas. Yaitu kebijakan larangan parkir di badan jalan pada beberapa ruas jalan di kawasan pariwisata Ubud. Peran serta pihak swasta sangat diharapkan, baik melalui pola CSR maupun dengan bentuk-bentuk lainnya.
(bx/wid/yes/JPR)
No comments:
Post a Comment