Merdeka.com - Kemacetan dan kerusakan jalan raya salah satunya disebabkan oleh jumlah kendaraan angkutan barang di darat yang didominasi angkutan truk kian hari kian banyak dan melebihi aturan tonase. Angkutan truk yang melebihi tonase menyebabkan kerusakan jalan raya sehingga mengakibatkan mobilisasi yang berjalan lebih lambat dan menjadi salah satu faktor kecelakaan di jalan raya. Karena itu, moda transportasi kereta api bisa dijadikan solusi yang efektif untuk pengalihan angkutan barang dari jalan raya ke jalur berbasis rel. Angkutan barang berbasis KA menawarkan sejumlah keunggulan seperti kapasitas angkut lebih besar dan waktu tempuh yang lebih terprediksi dan bebas macet.
BERITA TERKAIT
PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai BUMN operator perkeretaapian telah mengoperasikan kereta angkutan barang, dan anak perusahaannya PT KA Logistik bergerak dalam bidang pelayanan distribusi logistik berbasis kereta api (KA). PT KA Logistik atau Kalog mempunyai layanan bisnis kurir dan kargo, KA Container, Bongkar muat, Terminal Barang, KA non Container, pergudangan mempunyai fokus untuk melayani jasa angkutan logistik dengan KA.
Banyak pelaku usaha saat ini mulai melirik penggunaan moda KA sebagai solusi pengiriman barang untuk jalur darat. Hal ini dilakukan agar lebih efektif dan efisien, serta untuk melancarkan proses bisinis karena dianggap lebih murah dan tepat waktu.
Kalog diharapkan turut berkontribusi dalam pengalihan beban jalan raya dengan menggunakan moda KA. Harapan kedepan semakin banyak pelaku usaha yang beralih menggunakan moda KA sebagai penunjang kelancaran bisnisnya agar usia jalan dapat bertahan lebih lama (tanpa ada kerusakan) dan kemacetan di jalan raya dapat dikurangi.
Pada tahun 2017, KAI berhasil mengangkut 40,1 juta ton angkutan barang. Angka ini diharapkan dapat terus bertambah seiring dengan peningkatan pelayanan yang dilakukan, baik oleh PT KAI maupun PT Kalog, ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro.
[aki]
Baca lanjutan nya buka link di samping https://m.merdeka.com/jakarta/angkutan-logistik-beralih-ke-ka-kurangi-beban-jalan.html
No comments:
Post a Comment