TRIBUNJOGJA.COM - Kebijakan penggunaan Biodiesel 20 persen (B20) akan mulai efektif diberlakukan 1 September besok.
Penerapan ini mewajibkan seluruh sektor industri dalam negeri, baik itu Public Service Obligation (PSO) maupun non-PSO untuk mencampur 20 persen komponen biodisel berbahan minyak nabati dengan bahan bakar minyak (BBM) solar.
Strategi ini dilakukan guna menghadapi dolar Amerika Serikat (AS) yang terus menguat.
Dengan begitu, kebijakan ini diklaim akan dapat menekan kebutuhan impor dan mengerek harga kelapa sawit, sehingga defisit neraca transaksi berjalan dapat ditekan.
Menanggapi hal tesebut, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) mengatakan telah siap menyambut kebijakan B20.
Baca: SHARP Solar Panel Project Raih Prestasi di Indonesia’s Best Corporate Social Initiatives 2018
Bahkan, Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang dikenal dengan si raja truk ini mengklaim telah siap sejak sejak dua tahun silam, ketika penggunaannya hanya diperuntukkan bagi segmen PSO.
Direktur Penjualan dan Promosi HMSI, Santiko Wardoyo menuturkan, Hino sejak tiga tahun yang lalu telah melakukan pengujian pada kendaraannya, baik itu yang bermesin mekanikal maupun common rail.
Pengujian tersebut, jelasnya, dilakukan pada 19 Oktober-2 November 2015 yang diikuti oleh enam kendaraan dengan mengambil jalur menuju lintas sumatera.
"Hasilnya tidak terdapat fenomena yang membahayakan pada test tersebut, hanya saja ada penyumbatan filter bahan bakar yang diakibatkan oleh glicerol dan selulosa," imbuh Santiko, saat jumpa pers Hino Safety Driving Competition 2018, Kamis (30/8/2018) di Jogja Expo Center (JEC).
Lebih lanjut Ia menerangkan, dengan kontrol dan perawatan yang benar, penyumbatan filter tersebut akan dapat diminimalisir oleh pengguna.
Baca lanjutan nya buka link di samping http://jogja.tribunnews.com/2018/08/31/atpm-dan-pengusaha-angkutan-darat-siap-sambut-kebijakan-b20
No comments:
Post a Comment