JAKARTA, KRJOGJA.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono memastikan, semua instansi sepakat untuk menerapkan kebijakan penutupan pintu tol secara permanen pada jam-jam tertentu. Kebijakan ini dilakukan mengingat nantinya frekwensi pergerakan kendaraan atlet dan official akan sangat tinggi.
"Hampir 15.000 atlet akan hilir mudik setiap hari dari wisma atlet ke venue-venue dan standar waktu tempuh tidak boleh lebih dari 30 menit. Ini tentu butuh pengaturan yang ekstra tidak hanya menjamin kelancaran tetapi juga keselamatan," jelas Bambang Prihartono, di Jakarta, Kamis (26/07/2018).
Selain itu, menurut Bambang.ada juga pergerakan antar venue yang melibatkan official dan juga supporter mancanegara karena diperkirakan Asian Games 2018 akan menarik perhatian 97.500 turis asing yang akan datang ke Jakarta. "Pintu-pintu tol yang dilakukan penutupan permanen pada jam-jam tertentu adalah pintu tol yang berhubungan dengan rute Wisma Atlet Kemayoran dengan venue Gelora Bung Karno (GBK), Velodrome dan Cibubur,” jelasnya.
Selain pintu tol tersebut, terdapat kemungkinan pintu tol lain yang diberlakukan mekanisme buka–tutup sesuai dengan situasi di lapangan dimana berlaku ketentuan diskresi petugas kepolisian. Di ruas-ruas jalan tol yang menjadi lintasan pergerakan rombongan Asian Games ini diberlakukan lajur khusus angkutan umum yang berlaku pula bagi kendaraan khusus atlet dan official.
“Kebijakan manajemen rekayasa lalu lintas selain pengaturan di jalan tol juga meliputi kebijakan perluasan ganjil genap bagi kendaraan pribadi di jalan arteri DKI Jakarta,” ujar Bambang.
Khusus untuk Jalan Benyamin Sueb, ruas jalan yang diberlakukan ganjil genap akan diperpendek hanya pada ruas yang benar-benar terkait dengan lintasan kendaraan atlet dan official Asian Games. Setelah uji coba sejak 2 Juli 2018 lalu kebijakan ganjil genap di jalan arteri ini akan diberlakukan penuh pada tanggal 1 Agustus 2018, dan diberlakukan sanksi hukum bagi yang melanggar.
Bambang menambahkan, kebijakan transportasi guna mendukung kelancaran Asian Games tidak hanya Manajemen Rekayasa Lalu Lintas namun juga terdapat dua kebijakan yang lain, yaitu penyediaan angkutan umum dan pengaturan lalu lintas angkutan narang. “Ketiga kebijakan ini saling terkait satu sama lain dan prinsipnya harus diimplementasikan secara bersamaan,” tegasnya.
Perkembangan kebijakan penyediaan angkutan umum saat ini Pemerintah akan menyediakan tambahan 204 unit armada bus transjakarta untuk mengantisipasi dampak pengaturan kendaraan pribadi melalui kebijakan manajemen rekayasa lalu-lintas. Selain itu saat ini sedang dalam tahap proses pematangan rencana implementasi mekanisme penyediaan angkutan bus untuk kebutuhan supporter atau tamu dari mancanegara.
Menyangkut kebijakan pengaturan lalu lintas angkutan barang, Bambang mengatakan, tidak ada perubahan dari rencana semula. Selama penyelenggaraan Asian Games kendaraan angkutan barang tidak boleh beroperasi di ruas-ruas tertentu. “Kendaraan angkutan barang ini diarahkan hanya melaui ruas-ruas jalan tol JORR,” jelasnya.
Pemerintah akan berupaya maksimal agar transportasi selama penyelenggaraan Asian Games di Jakarta pada Agustus mendatang berjalan dengan lancar dan selamat. Namun pemerintah juga sangat berharap publik ikut berpartisipasi aktif mendukung pelaksanaan kebijakan transportasi yang akan diakukan. “Kesuksesan penyelenggaran Asian Games bukan semata kesuksesan Pemerintah, melainkan juga kesuksesan seluruh lapisan masyarakat,” kata Bambang. (Imd)
No comments:
Post a Comment