JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah hampir seminggu uji coba perluasan kawasan penerapan pembatasan kendaraan berdasarkan pelat ganjil dan genap di Jakarta, jumlah penumpang angkutan umum diklaim naik.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, kenaikan penumpang mencapai 10 hingga 15 persen.
"(Penumpang) angkutan umum meningkat, kira-kira di angka bahkan hampir 10-15 persen peningkatan," kata Bambang di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (6/7/2018).
Bambang mencontohkan untuk KRL commuter line saja, penumpang relasi Bekasi bertambah empat persen sejak kebijakan ganjil genap di tol.
Baca juga: Polri: Penerapan Ganjil Genap 15 Jam agar Atlet Asian Games Tak Terlambat Tanding
"Jadi ini artinya bahwa sudah mulai beralih, beralih menggunakan angkutan umum," ujar dia.
Hal yang sama disampaikan Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono. Ia memperkirakan kenaikan mencapai 5 sampai 10 persen.
"Yang pasti sejak tanggal 1 Juli pelanggan kami tidak pernah di bawah 560.000 per hari, bahkan 570.000 per hari. Apakah ini tambahan? Iya," ujar Budi.
Budi mengatakan dua pekan setelah Lebaran, angka penumpang harian sudah kembali normal. Padahal pelajar masih libur dan biasanya butuh waktu sebulan untuk kembali normal setelah Lebaran.
Uji coba perluasan ganjil genap dilaksanakan sejak 2 Juli 2018. Kebijakan itu akan diberlakukan untuk menyambut perheletan Asian Games pada Agustus hingga September mendatang.
Baca juga: Ini Bus yang Lewati Ruas Terdampak Ganjil-Genap
Baca lanjutan nya buka link di samping https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/06/17151291/evaluasi-perluasan-ganjil-genap-penumpang-angkutan-umum-diklaim-naik
No comments:
Post a Comment