Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan harga berbagai komoditas di Kota Yogyakarta pada Juni 2018 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Kota Yogyakarta pada Bulan Juni 2018 mengalami inflasi 0,46%, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,46 pada Mei 2018 menjadi 130,05 pada Juni 2018.
“Andil terbesar yang mendorong inflasi adalah komoditas angkutan antar kota naik sebesar 14,38%,” kata Kepala BPS DIY, Johanes de Britto Priyono, Selasa (2/7/2018).
Baca: BPS DIY Gelar Sosialisasi Pembentukan Modal Tetap Bruto di Kantor Gubernur
Beberapa moditas yang mengalami kenaikan harga pada Bulan Juni 2018 sehingga memberikan andil mendorong terjadinya inflasi diantaranya: angkutan antar kota dan tarif kereta api naik 14,38% dan 15,57% dengan masing-masing memberikan andil 0,05%.
Angkutan udara, daging ayam ras, daging sapi, tukang bukan mandor, dan kacang panjang naik 1,88%, 3,13%, 3,26%, 1,17%, dan 29,20% dengan masing-masing memberikan andil 0,03%.
Baca: BI Sinergikan Langkah dengan MUI dalam Pengendalian Inflasi
Dari 82 kota yang dihitung angka inasinya, seluruh kota IHK mengalami inflasi, lima kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah di Kota Tarakan, Tual, Kendari, Bau-Bau, dan Palu masing-masing sebesar 2,71%, 2,22%, 2,01%, 1,94%, dan 1,89%, sedangkan lima kota yang mengalami Inflasi terendah terjadi di Kota Medan, Pekan Baru, Pematang Siantar, Tembilahan, dan Singaraja masing-masing sebesar 0,01%, 0,01%, 0,10%, 0,11%, dan 0,16%.
Sementara laju Inflasi kalender 2018 (Juni 2018 terhadap Desember 2017) sebesar 1,29
Baca lanjutan nya buka link di samping http://jogja.tribunnews.com/2018/07/02/angkutan-antar-kota-picu-inflasi-diy-sebesar-046-persen
No comments:
Post a Comment