Menurut penuturan warga lokal, Dika, masyarakat Bali lebih menyukai kendaraan pribadi, khususnya roda dua. "Orang Bali lebih suka naik motor. Dan kebanyakan motor matic," kata Dika di Denpasar, Sabtu (2/11/2019).
"Di Bali, dari ujung ke ujung bisa ditempuh antara 2 sampai 3 jam. Jadi bisa dijangkau dengan naik motor," katanya lagi.
Taksi di Bali Foto: Luthfi Anshori/detikOto |
Sebagai destinasi wisata, infrastruktur di Bali memang sudah cukup bagus. Bahkan sudah ada tol Mandara sepanjang 8 km yang melintasi laut untuk menghubungkan Nusa Dua, Bandar Udara Ngurah Rai, dan Tanjung Benoa. Tol ini juga bisa dilintasi pengendara motor, baik siang ataupun malam.
Selain warga lokal, wisatawan domestik maupun asing yang berlibur ke Bali juga lebih memilih berkeliling Pulau Dewata menggunakan sepeda motor. "Di sini kan banyak penyewaan motor. Dan bule-bule juga lebih suka naik motor, karena bisa lebih enak buat blusukan sampai ke wilayah pedesaan Bali," terang Dika.
"Selain motor, yang lagi tren di sini taksi online. Jadi orang lebih suka naik semacam Grab, Go-Jek. Makanya angkutan umum jarang," katanya lagi.
Meski begitu, bukan berarti di Bali tidak ada angkutan umum sama sekali. Dalam amatan detikcom, di daerah Sanur, Denpasar, sesekali masih bisa ditemui angkutan umum berwarna hijau yang lalu lalang melayani rute jarak pendek.
Simak Video "Ultra Compact BEV, Mobil Listrik Imut dengan 2 Penumpang"
[Gambas:Video 20detik]
(lua/lth)
No comments:
Post a Comment