Pages

Wednesday, October 30, 2019

BUMN Serahkan Pengelolaan Angkutan ke DKI - Koran Jakarta

JAKARTA – Operasional angkutan umum yang dike­lola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Jakarta akan diserahkan ke Pemerin­tah Provinsi DKI Jakarta.

“Memang sesuai dengan arahan Pak Presiden semuanya diserahkan kepada DKI Jakarta untuk pengelolaannya,” ujar Anies Baswedan usai bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).

Anies mengatakan rencana penggabungan pengelolaan transportasi di Jakarta ini ses­uai arahan Presiden Repub­lik Indonesia, Joko Widodo. Dalam rapat terbatas (Ratas) 8 Januari 2019, Presiden me­minta agar transportasi da­rat yang dikelola pemerintah pusat juga terintegrasi dengan milik pemerintah daerah.

“Bapak Presiden mem­berikan arahan dalam Ratas tanggal 8 Januari 2019 terkait integrasi transportasi supaya benar-benar terintegrasi antara pengelolaan pemerintah dae­rah dengan pemerintah pusat dan hari ini pertemuan kami seputar itu,” ungkapnya.

Menurut dia, integrasi sistem transportasi ini be­rupa angkutan darat seperti KRL Commuter Line den­gan Transjakarta ataupun angkutan kecil JakLingko. Untuk mekanisme detail­nya, kata dia, akan dibahas oleh tim kecil yang dibentuk oleh Pemprov DKI den­gan Kementerian BUMN. “Arahan dari Pak Pres­iden adalah pengelolaan transportasi itu dikelola oleh yang mengelola tata ruang, dan tata ruang itu dikelola oleh DKI Jakarta,” jelasnya.

Ke depan, kata Anies, ren­cana penggabungan penge­lolaan transportasi umum ini dilakukan untuk memudahkan layanan kepada masyarakat. Dengan bermodalkan satu kartu elek­tronik, masyara­kat bisa memakai angkutan umum JakLingko yang dikeluarkan DKI.

Di sisi lain, mereka juga da­pat menikmati kereta rel listrik (KRL) Commuter Line yang dikelola pemerintah pusat. Anies mengakui, selama ini masyarakat yang memakai an­gkutan umum JakLingko tidak dapat beralih ke KRL Commut­er Line, kecuali mengganti kar­tu yang dapat digunakan untuk naik kereta.

Tim Kecil

Dalam kesempatan itu, Anies menekankan koordi­nasi yang dilakukan dengan pemerintah pusat ini lebih ke­pada pengelolaan transpor­tasi, bukan pembangunan infrastruktur. Agar koordinasi ini berjalan efektif, DKI den­gan Kementerian BUMN akan membentuk tim kecil yang ber­tugas menjadi pengelola trans­portasi tersebut.

“Jadi nanti bukan berbentuk badan lagi, tapi tim kecil yang bertugas membahas teknisnya, antara BUMN dengan BUMD kami. Dulu sudah ada (tim ke­cil), sekarang beliau (Erick) akan memimpin dan membuat supaya cepat selesai,” katanya.

Sementara itu, Menteri BUMN, Erick Thohir, enggan menjelaskan secara detail perte­muan pertamanya dengan Anies Baswedan. Selain terlalu pre­matur, rencana penggabungan sistem transportasi ini juga perlu dibahas lebih mendalam an­tardua instansi. “Mungkin pada saat yang tepat baru kami bisa presentasikan total planning-nya agar tidak membingungkan masyarakat. Kalau kami mengin­formasikan yang salah, malah ti­dak baik. Kalau sudah konkret, sudah baik, biar Pak Gubernur yang akan menyampaikannya,” ujar Erick. pin/P-5

Let's block ads! (Why?)

Baca lanjutan nya buka link di samping http://www.koran-jakarta.com/bumn-serahkan-pengelolaan-angkutan-ke-dki/

No comments:

Post a Comment