Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno berharap agar hadirnya Trans Jawa juga diikuti transportasi umum yang memadai.
"Setelah jaringan jalan ini terhubung dalam upaya untuk meningkatkan mobilitas masyarakat, perlu dioperasikan sarana transportasi umum. Paling mudah memberikan program angkutan perintis," kata Djoko.
Beberapa wilayah yang dilewati jalur Trans Jawa pun sudah memiliki armada pengangkut orang. Namin Djoko menggarisbawahi walaupun masih berupa jalan tanah tapi memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat perbatasan. Sebab, warga biasanya menempuh waktu hingga berminggu-minggu untuk menuju ke pusat ekonomi. Kini hanya hitungan jam.
"Merauke-Boven Digul yang pernah dilayani dengan bus perintis cukup membayar Rp 300 ribu. Namun dengan kondisi jalan yang rusak, layanan bus perintis dihentikan sementara waktu," sambung Djoko.
"Sebagai penggantinya dilayani dengan taksi bertarif Rp 600 ribu - Rp 700 ribu per orang. Apabila menggunakan pesawat terbang bisa mencapai Rp 900 ribu. Harapan jalan Merauke-Boven Digul membaik dan bisa beroperasi bus perintis sangat membantu warga di Papua Selatan bermobilitas dengan tarif murah," kata Djoko.
Djoko juga menuturkan transportasi umum ke perbatasan Papua Nugini juga sudah disediakan. "Ada layanan bus perintis setiap hari pulang pergi dari Jayapura ke Skow dan Merauke ke Sota," kata Djoko.
"Hendaknya, jaringan jalan yang sudah terbangun dan sudah bisa menghubungkan antar kota, diberikan layanan bus perintis," katanya.
Terakhir, Djoko menceritakan di Papua juga sudah ada layanan operasi bus komersial jarak jauh dengan perjalanan sekitar 8 jam, yakni rute Jayapura - Sarmi.
"Dilayani pagi dan malam hari, cukup aman rute ini dan peminatnya juga cukup tinggi," kata Djoko.
Simak Video "Dear Pak Jokowi, Jalan Trans Papua Rusak Parah"
[Gambas:Video 20detik]
(riar/ddn)
No comments:
Post a Comment