Pages

Thursday, August 8, 2019

Perusahaan Angkutan Daring Harus Membuat Selter Agar Pengemudi Tak Parkir Sembarangan - Pikiran Rakyat

BOGOR, (PR).- Pemerintah Kota Bogor memulai menata operasional angkutan daring yang jumlahnya mencapai puluhan ribu. Penataan diperlukan lantaran saat ini angkutan daring menjadi salah satu penyebab kemacetan karena parkir sembarangan.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, tahapan awal yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor adalah mengundang pengusaha angkutan daring. Mereka diminta memberikan data resmi jumlah angkutan daring yang beroperasi di Kota Bogor untuk mengetahui jumlah selter yang dibutuhkan sebagai tempat menunggu penumpak ojek daring.

“Kita ingin perusahaan angkutan daring bisa bersinergi dengan Pemerintah Kota Bogor. Kita ingin angkutan daring bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan transportasi di Kota Bogor ke depannya, data angkutan penting, angkot saja kita hitung untuk kita batasi, nanti angkutan online juga, ” ujar Bima Arya, Kamis, 8 Agustus 2019.

Bima menyebutkan, nantinya perusahaan angkutan daring diharapkan dapat membangun selter bagi mitra ojek mereka. Pasalnya sejauh ini para ojek daring, maupun taksi daring kerap parkir sembarangan sehingga berpotensi menyumbang kemacetan.

“Mereka memastikan akan bantu buat selter, dan juga bersinergi dengan Pemkot untuk memajukan pariwisata Kota Bogor dengan membuat aplikasi yang bisa menuntun wisatawan berwisata di Kota Bogor,” kata Bima.

ANGKUTAN daring parkir sembarangan di Jalan Jendral Ahmad Yani, Kota Bogor, Kamis, 8 Agustus 2019. Pemerintah Kota Bogor mulai menata angkutan daring agar tidak parkir sembarangan.*/WINDIANTI RETNO SUMARDIYANI/PR

Rabu, 8 Agustus 2019, Pemerintah Kota Bogor melakukan audiensi dengan Presiden Direktur Grab Indonesia Ridzky Kramadibrata. Ridzky tak menampik  ketiadaan selter untuk menunggu penumpang menjadi kendala operasional ojek dan taksi daring. Oleh karena itu, dalam waktu dekat, Grab akan membangun lima selter di lokasi yang ramai penumpang.

Lokasi tersebut yakni di Paledang, Mal Botani, Mal Lippo Eka, Lippo Keboen Raya, dan Bogor Trade Mal.

“Segera dalam waktu dekat ini, kalau masalah dapat menampung berapa, nanti dibicarakan lagi, karena memang ada ribuan ojol (ojek online) di Kota Bogor ini, dan memang harus diselesaikan bersama-sama,” ujar Ridzky.

Dari pantauan “PR”,  angkutan daring di Kota Bogor memang kerap parkir sembarangan. Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bogor Theo Patricio Freitas pun mengakui keberadaan taksi daring  yang parkir sembarangan  menambah permasalahan lalu lintas di Kota Bogor.

Theo berharap  para pengendara taksi daring atau ojek daring meningkatkan kesadaran untuk tidak parkir sembarangan sehingga tidak menambah kesemrawutan Kota Bogor.

“Mereka perlu pembinaan lebih khusus,  minimal pihak operator memiliki selter khusus untuk mereka, walaupun saya jamin tidak akan bisa menampung kendaraan yang ada. Seharusnya mereka punya tempat khusus bagi mereka, kalau ada order, baru mereka jalan,” kata Theo.***

Let's block ads! (Why?)

Baca lanjutan nya buka link di samping https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2019/08/08/perusahaan-angkutan-daring-harus-membuat-selter-agar-pengemudi-tak-parkir-sembarangan

No comments:

Post a Comment