JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan seluruh angkutan umum di Jakarta terintegrasi sistem Jak Lingko pada akhir tahun 2020.
Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan warga menggunakan berbagai angkutan umum melalui satu kartu dan satu harga.
"Angkutan berbasis jalan atau berbasis rel. Proses ini akan terus berjalan sampai kami targetkan di akhir 2020, tahun 2021 target 100 persen angkutan sudah terintegrasi," ucap Kepala Seksi Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Fajar Nugrahaini kepada Kompas.com, di Graha Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2018).
Baca juga: Anies Optimis Jak Lingko akan Buat Warga DKI Naik Angkutan Umum
Integrasi akan dilakukan secara bertahap, mulai dari transjakarta, angkutan kota (angkot), bus sedang yakni kopaja dan metro mini, hingga transportasi berbasis rel yaitu MRT dan LRT.
"Memang ke depannya kami akan mengintegrasikan seluruh moda (transportasi massal di) DKI, PR pertama itu (terintegrasi) ke yang berbasis jalan. Jadi bus angkutan umum nanti setelah MRT dan LRT beroperasi akan kami coba operasikan dengan rel base-nya," ujarnya.
Ia mengatakan, integrasi ini sekaligus untuk mewujudkan kenyamanan pengguna angkutan umum.
Baca juga: Kopaja dan Metromini Akan Terintegrasi Jak Lingko
"Karena kita sering dengar, misalnya mereka naik transjakarta terus turun naik angkot atau angkutan lain itu beda fasilitasnya. Jadi meskipun (tarif) murah karena disubsidi pemerintah, ini adalah upaya kami agar warga nyaman dan berminat naik angkutan umum," kata Fajar.
Jak Lingko merupakan perubahan nama dari OK Otrip (one karcis one trip).
Saat ini, beberapa rute angkot dan transjakarta sudah terintegrasi.
Baca lanjutan nya buka link di samping https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/10/20485261/2020-angkutan-umum-di-jakarta-ditargetkan-terintegrasi-jak-lingko
No comments:
Post a Comment