Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pemerintah harus menyediakan angkutan massal untuk mengurangi kemacetan yang ada di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek).
Demikian dikatakan Analis Kebijakan Transportasi dari Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan
"Seharusnya yang didahulukan dan dilanjutkan pemerintah adalah segera membangun fasilitas layanan angkutan umum massal seperti Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek dahulu," kata Tigor, Jumat (23/11/2018).
"Menyediakan angkutan umum massal yang aman, akses dan nyaman akan membuat masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum," lanjutnya.
Diketahui, kemacetan di Tol Japel diperparah dengan adanya tiga pembangunan proyek yakni LRT Jabodetabek, Kereta Cepat, dan Jalan Tol Layang secara bersamaan.
"Jalan tol Japek selama ini sudah macet walaupun belum ada pembangunan ketiga proyek itu. Macetnya jalan tol Japek disebabkan oleh kepadatan kendaraan bermotor atau mobil pribadi," kata dia.
Menurut Tigor, tingginya penggunaan kendaraan pribadi di jalan tol Japek tersebut dikarenakan tidak tersedianya layanan angkutan umum massal yang aman, akses dan nyaman bagi masyarakat dari luar menuju ke kota Jakarta.
Melihat proses permasalahan kamacetan di Tol Japek di atas yang dibutuhkan untuk mengurangi kemacetan di tol Japek adalah menyediakan sarana angkutan umum massal.
Oleh karena itu ia menyayangkan sikap pemerintah yang lebih mendahulukan pembangunan Jalan Tol Layang sementara pembangunan LRT dan Kereta Cepat di hentikan sementara.
"Kebijakan pengendalian penggunaan kendaraan pribadi itu akan menghasilkan perubahan penurunan kemacetan di tol Japek dengan tersedianya angkutan umum massal LRT di tahun 2019 mendatang," kata Tigor.
• Persepsi Keliru Pengendara Lewat Tol Jakarta Cikampek Malam Hari untuk Hindari Macet
• Menhub Budi Karya Sumadi Larang Kendaraan Muatan Berlebih Melintas di Tol Jakarta Cikampek
"Jika masih kurang maka bisa melanjutkan membangun proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Selanjutnya jika memang masih membutuhkan jalan baru maka pemerintah bisa melanjutkan pembangunan jalan tol layang," lanjutnya.
Tigor mengatakan jika perjalanan di tol Japek sudah membaik dengan pengendalian dan tersedianya fasilitas angkutan umum massal dan Kereta Cepat maka tidak perlu lagi membangun jalan baru, tidak perlu lagi membangun jalan tol layang.
Baca lanjutan nya buka link di samping http://jakarta.tribunnews.com/2018/11/23/angkutan-massal-harus-jadi-prioritas-atasi-kemacetan-di-tol-jakarta-cikampek
No comments:
Post a Comment