Pages

Friday, November 2, 2018

Angkutan Berbasis Online Sepakat Tidak Mangkal


Angkutan Berbasis Online Sepakat Tidak Mangkal

SM/Ali Basarah - ANGKUTAN UMUM PARKIR : Sejumlah angkutan umum diparkir di depan pendapa Kabupaten Pemalang saat aksi mogok narik, aksi mogok berakhir Jumat (2/11) siang. (50)
SM/Ali Basarah - ANGKUTAN UMUM PARKIR : Sejumlah angkutan umum diparkir di depan pendapa Kabupaten Pemalang saat aksi mogok narik, aksi mogok berakhir Jumat (2/11) siang. (50)

PEMALANG -Angkutan berbasis online sepakat untuk tidak mangkal dan konsisten menggunakan aplikasi yakni mendatangi pemesan dan mengangkutnya sampai tujuan. Pernyataan ini disampaikan perwakilan Grab Jawa Tengah, Reza saat menghadiri pertemuan di DPRD Pemalang, Jumat (2/11).

Rapat dipimpin anggota Komisi B DPRD Pemalang, Fahmi Hakim, diikuti oleh Dinas Perhubungan, Bagian Hukum Sekda, Polres Pemalang, Organda, LSM Gereh Pethek, perwakilan awak angkutan kota, desa, elf, bus 3/4, perwakilan pengurus bus dan abang becak, serta pengurus Grab Pemalang.

Fahmi mengatakan, pertemuan tersebut untuk menyepakati beberapa keinginan dari awak angkutan konvensional yang merasa tidak nyaman dengan perilaku angkutan online atau angkutan sewa khusus.

Salah satunya adalah mangkal dan ngompreng. ”Kami meminta Bagian Hukum dan Dinas Perhubungan menyusun draf kesepakatan yang berisi kesepakatan sebelumnya ditambah poin-point tambahan hari ini,” kata Fahmi.

Selain itu, termasuk draf masalah angkutan antarkota antarprovinsi (akap). Kepada angkutan konvensional dan aplikasi setelah pertemuan selanjutnya melakukan sosialisasi kepada anggota masing-masing. Keduanya untuk mematuhi kesepakatan dan apabila ada pelanggaran agar ditindak oleh aparat yang berwenang.

Dalam draf kesepakatan bagi angkutan konvensional untuk menyesuaikan Peraturan Bupati tentang trayek sementara bagi angkutan online diminta menyerahkan progres data yang jelas.

Jumlah Kendaraan

Data yang disampaikan minimal jumlah kendaraan dan disampaikan kepada pemangku kepentingan sehubungan adanya transparansi dalam urusan pemerintahan. Kemarin, pihak Grab tidak bersedia menyebutkan jumlah angkutan yang merupakan mitra. Selanjutnya Fahmi menyinggung masalah program kesejahteraan bagi mitra dan program corporate social responsibility (CSR) Grab.

Sebab, program perusahaan tersebut sudah diatur dalam peraturan daerah. Apapun perusahaannya lanjut dia wajib melakukan kegiatan sosial bina lingkungan. Selanjutnya rapat akan dilakukan lagi pekan depan dengan agenda penandatanganan kesepakatan karena itu pihak angkutan konvensional dan angkutan aplikasi untuk saling berkomunikasi.

Sementara itu angkutan konvensional yang sejak Kamis (1/11) melakukan aksi mogok narik penumpang mengakhiri aksi mogoknya setelah butir-butir kesepakatan disampaikan. Dari LSM Gereh Pethek, Andi Rustono mengatakan, demi kemanusiaan maka setelah rapat selesai semua angkutan umum baik kota, desa, elf maupun bus 3/4 langsung beroperasional.

Adapun aksi mogok angkutan pada Kamis hingga Jumat siang kemarin, cukup merepotkan masyarakat. Banyak anak sekolah pada hari Kamis kemarin yang pulang hingga malam lantaran tidak mendapatkan angkutan. Beruntung, ada warga yang peduli dan memberikan tumpangan termasuk Fahmi Hakim yang merelakan mobilnya untuk mengangkut anak sekolah hingga malam.

Demikian pula pada Jumat pagi anak sekolah yang diangkut oleh angkutan umum diturunkan di tengah perjalanan lantaran dihentikan awak angkutan yang lainnya dengan alasan masih ada aksi mogok narik. (K40-50)


Berita Terkait

Let's block ads! (Why?)

Baca lanjutan nya buka link di samping https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/141400/angkutan-berbasis-online-sepakat-tidak-mangkal

No comments:

Post a Comment