Merdeka.com - Wakil Menteri Luar Negeri, Abdurrahman Mohammad Fachir, mengungkapkan, telah mengumpulkan 25 duta besar negara yang menyatakan siap memberi bantuan untuk bencana gempa dan tsunami di Palu. Dalam pertemuan tersebut disebutkan bantuan darurat yang saat ini paling dibutuhkan adalah angkutan udara.
BERITA TERKAIT
"Kita meminta mereka untuk segera mempersiapkan sesuai dengan bentuk bantuan yang kita harapkan. Ada beberapa seperti yang paling utama menurut kita pada waktu itu adalah angkutan udara," kata Fachir di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (6/10).
Kendati demikian, dia menegaskan tidak semua jenis pesawat bisa mendarat di Palu. "Alat angkutan udara pun kita berikan spesifikasinya yang hanya bisa mendarat di runway 2.000 meter. Hercules C120 kemudian selain boeing 737-500 ke bawah, itu yang bisa mendarat di sana," ujarnya.
Dia menyebutkan, sesuai arahan TNI, semua pesawat yang mengangkut bantuan logistik harus mendarat di Balikpapan. "Untuk dimaklumi bahwa dari TNI mengarahkan agar semua pesawat yang membawa bantuan itu diarahkan ke Balikpapan," ujarnya.
Beberapa negara yang meminjamkan pesawat mereka yaitu Korea Selatan, Jepang, Vietnam, Malaysia, Singapura, Qatar, India sebanyak 3 pesawat, Jepang, Inggris, Swiss dan Selandia Baru.
"Nah ada beberapa pesawat yang langsung setelah mendrop bantuan dia kembali ke negaranya, tapi ada beberapa negara yang pesawatnya dipinjamkan untuk mentransportasikan bantuan baik di Balikpapan maupun di Makassar," ungkapnya.
Saat ini, enam pesawat asing sudah kembali ke negara asalnya dan ada tujuh pesawat asing yang masih beroperasi mentransportasikan bantuan di lokasi bencana. Sebab, masih banyak logistik bantuan yang belum bisa terangkut.
"Jadi banyak sekali sekarang barang di Makassar dan Balikpapan dipool di sana untuk kemudian ditransportasikan ke Palu," ujarnya.
Adapun pesawat asing yang masih beroperasi tersebut di antaranya pesawat Korea Selatan, Jepang, Singapura. "Swiss kembali, Qatar kembali, India ada yang stay ada yang kembali, Vietnam kembali, Malaysia stay, Inggris kembali, Selandia Baru stay," tutupnya. [rnd]
Baca lanjutan nya buka link di samping https://www.merdeka.com/uang/wamenlu-angkutan-udara-paling-dibutuhkan-korban-gempa-palu-donggala.html
No comments:
Post a Comment