Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berencana untuk merancang tramway untuk angkutan massal di masa depan.
Hal ini berdasarkan target peningkatan pengguna angkutan massal atau moda share oleh masyarakat pada tahun 2029 mendatang.
Menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek, minat masyarakat dalam menggunakan angkutan massal ditargetkan mencapai 80 persen.
"Di dalam perpres itu nanti ada namanya tramway. Kalau lah kebijakan ini berhasil, orang akan berpindah ke angkutan umum," kata Bambang di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2018).
Bambang mengatakan tramway ini adalah antisipasi dan solusi jika terjadi peningkatan jumlah pengguna angkutan massal.
"Kalau orang berpindah ke angkutan umum, bus collapes (tumbang). Maka harus ada daya angkut yang lebih tinggi. Nah menurut teori hirarki perkembangan public transport itu yang pertama busway, abis itu tramp way, abis itu MRT, LRT," kata dia.
"Kita sedang bergerak ke tramway mengantisipasi orang berpindah ke angkutan umum. Kalau enggak bisa bahaya," lanjutnya.
Bambang menyebutkan Tramway memiliki 5 rangkaian dan bisa menampung 200 orang dalam sekali angkut.
"Bus kan kalau busway 30 orang, bus gandeng, itu 60 orang, nah ini ada 200 orang," sebutnya.
Meskipun demikian, Bambang mengatakan rencana ini masih dalam tahap studi banding dan survei masyarakat.
Baca lanjutan nya buka link di samping http://jakarta.tribunnews.com/2018/10/17/bptj-sebut-tramway-bisa-jadi-antisipasi-angkutan-massal-masa-depan
No comments:
Post a Comment